SEJARAH DESA BANTAYAN
Beragam cerita dari para leluhur atau tokoh adat serta sumber sejarawan lokal lainya menjelaskan ± 200 tahun yang silam sekitar pada tahun 1806 terbentuklah desa Bantayan yang pada awalnya desa tersebut bernama Desa Pehing. Pehing artinya Rumpun Bambu yang tumbuh pada saat itu didaerah pemukiman sekelompok masyarakat yang tinggal menempati desa tersebut.
Selanjutnya pada tahun 1820 nama Desa Pehing berubah menjadi desa Bantayan. yang artinya pada saat ini desa yang ditinggali oleh sekelompok masyarakat dilalui oleh sungai yang tebingnya curam dan airnya dalam, sehingga sungai tersebut tidakdapat dilalui atau diseberangi oleh masyarakat yang berdiam didesa itu.
Akhirnya timbulah pemikiran dari masyarakat yang tinggal didesa tersebut untuk menebang kayu dan bambu yang dijadikan sebagai titian untuk menyeberangi sungai tersebut. Titian diberi nama Pinobanta yang kemudian disempurakan menjadi Desa Bantayan pada tahun 1820.
Kemudian sejarawan lainya juga menjelaskan bahwa Desa Bantayan berasal dari kata Bantaatau perbedaaan pendapat yang menimbulkan perbantahan atau konflik, yang terjadi sekitar tahun 1918 antara dua kelompok pada masa lalu.
Kedua kelompok yang dimaksud yaitu Suku Saluan Loinang dan Suku Basama (Andio). Konflik tersebut bermula dari perebutan wilayah kekuasaan, sebab suku Andio mengklaim wilayah Muara Kolinti/Bihak yang saat ini lokasi pelabuhan PT. ATN yang merupakan wilayah kekuasaanya. akan tetapi Suku Biak berpendapat bahwa itu adalah wilayah kekuasaanya. Atas perselisihan tersebut maka kedua pimpinan suku atau dapat dilalui atau diseberangi oleh masyarakat yang berdiam didesa itu.
Penduduk Biasa
14 September 2016 06:09:16
Selamat atas keberhasilan Senggigi merayakan Hari Kemerdeakaan 2016!...